Rabu, 27 Mei 2020

BAHAN PAKAN SUMBER ENERGI, PROTEIN, SUMBER MINERAL, SUMBER VITAMIN DAN ADITIF PAKAN


BAHAN PAKAN SUMBER ENERGI, PROTEIN, SUMBER MINERAL, SUMBER VITAMIN DAN ADITIF PAKAN


1.      Bahan Pakan Sumber Energi
a)  Jagung                      


Jagung sering disebut the king of cereal atau the golden grain dikarenakan jagung memiliki nilai nutritive yang tinggi tercermin dari pada beberapa sifat yang dimilikinya diantarnya antara lain: Palatabel serat kasar rendah, nilai cerna TDN nya tinggi. Jagung digunakan sebagai standar pembanding dengan energy dari bahan pakan butiran yang lain. Penggunaan jagung sebagai bahan pakan ternak utama unggas rata-rata 45-55%. Kandungan energy pada jagung 3350 kcal/kg (NRC 1994) dan xantophil yang cukup tinggi. Jagung kuning merupakan bahan baku ternak yang paling popular digunakan di Indonesia dan beberapa Negara. Jagung kuning sebagai bahan pakan penghasil energy.
Kandungan Nutrsi pada jagung diantaramnyaa:
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
75-90%
Serat Kasar (SK)
2,0%
Protein Kasar (PK)
8,9%
Lemak Kasar (LK)
3,5%
Energi Gross
3918 kkal/Kg
Niacin
26,3 mg/kg
TDN
82%
calcium
0,02%
Fosfor
3000 IU/Kg
Asam Panteonar
3,9 mg/kg
Riboflavin
1,3 mg/kg
Tianin
3,6 mg/kg

b)    Dedak Padi Halus (Rice Bran)


Dedak padi adalah hasil samping pada pabrik penggilingan padi dalam memproduksi beras  Dedak padi digunakan sebagai pakan ternak karena mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, harganya relatif murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya tidak bersaing dengan manusia. Dedak padi merupakan bahan pakan sumber energy. Dedak padi halus mengandung butiran beras lebih banyak serta sekam yang lebih sedikit, sedangkan dedak padi kasar mengandung butiran beras yang lebih sedikit dan mengandung sekam yang lebih banyak. Kelemahan utama dedak padi adalah kandungan serat kasarnya yang cukup tinggi dan adanya senyawa asam fitat yang dapat mengikat mineral dan protein, sehingga sulit dicerna oleh enzim pencernaan.hal ini merupakan faktor pembatas penggunaannya dalam penyusunan ransum unggas. Sedangkan dedak padi merupakan sumber energi utama dalam ransum sapi perah, penggunaanya dapat mencapai 30%. Penggunaan dedak padi dalam ransum sapi perah sangat menentukan kualitas konsentrat.
Komposisi Nutrien Dedak Padi.
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
87,7%
Abu
13,6%
Protein Kasar (PK)
12%
Lemak Kasar (LK)
8,64%
Serat Kasar (SK)
13,9%
BetaN
50,9%
TDN
67,9%
Kalsium  (Ca)
0,09%
Pospor (P)
1,39%

c)     Gaplek (Cassava Cake)


Gaplek adalah umbi kayu yang telah dikupas kulitnya dan telah dikeringkan. Salah satu tujuan pengeringan adalah agar umbi ubi kayu dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama, mudah penangananya dan mengurangi atau menghilangkan kandungan glukosida (linamarin) yang dapat menghasilkan HCN oleh adanya aktivitas enzim tertentu. gaplek mengandung energi yang tinggi, namun mengandung protein yang rendah. Penggunaan gaplek dalam ransum sapi perah sebaiknya dikombinasikan dengan bahan paan sumber energy
Komposisi Nutrien Gaplek
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
79,5
Abu
4,69%
Protein Kasar (PK)
2,6%
Lemak Kasar (LK)
7%
Serat Kasar (SK)
5,67%
BetaN
86,3%
TDN
78,5%
Kalsium  (Ca)
0,17%
Pospor (P)
0,09%

d)    Pollard (Wheat Pollard)


Polard  (dedak gandum-Triticum sativum lank), adalah produk samping dari proses milling gandum , yang berguna sebagai bahan baku untuk pembuatan produk pakan ternak karena memiliki kadar protein dan nutrisi yang tinggi Angka konversi pollard dari bahan baku sekitar 25-26%. Pollard merupakan pakan yang popular dan penting pada pakan ternak karena palatabilitasnya cukup tinggi. Pollard merupakan bahan pakan sumber energi yang megandung lebih baik dibandingkan dengan bahan lainnya. 


Komposisi Nutrien Pollard
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
88,5%
Abu
5,93%
Protein Kasar (PK)
18,5%
Lemak Kasar (LK)
3,86%
Serat Kasar (SK)
9,78%
BetaN
61,9%
TDN
69,2%
Kalsium  (Ca)
0,23%
Pospor (P)
1,1%

e)     
Description: Molases

Tetes (Molasses)

Molasses adalah cairan dari hasil sampingan yang didapatkan dari pengolahan gula melalui proses kristalisasi berulang. Kata Molasses berasal dari bahasa latin mel yang berarti madu. Salah Satu manfaat Molasses adalah pembuatan pakan ternak yang telah lama diketahui semenjak pabrik gula yang pertama didirikan. Molases mengandung energi yang cukup tinggi serta memiliki palatabilitas yang tinggi. Hal yang harus diperhatikan adalah sering kali molases dicampur denga air, sehingga menjadi encer dan kandungan energinya berkurang. Adapun tujuan penggunaan molasses didalam pakan yaitu; pada pakan kering, pada pembuatan silase, pada penggunaan urea, pada situasi dan kondisi tertentu.
Komposisi Nutrien Molases
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
70.89%
Abu
4%
Protein Kasar (PK)
4%
Lemak Kasar (LK)
0,1%
Serat Kasar (SK)
1%
BetaN
90,9%
TDN
80%
Kalsium  (Ca)
0,8%
Pospor (P)
0%

2.      Bahan Pakan Sumber Protein
a)     
Description: Bungkil Kedelai

Bungkil Kedelai (Soybean Meal)

Bungkil Kedelai adalah  adalah bahan pakan limbah pengolahan biji kedelai menjadi minyak kedelai. Bungkil kedelai umumnya digunakan sebagai sumber pakan protein utama bagi unggas karena kandungan protein yang sangat tinggi serta memiliki komposisi asam amino yang sangat lengkap. Pada sapi perah pemberian bungkil kedelai dalam konsentrat dapat meningkatkan kualitas protein, khususnya sebagai sumber protein bypass
Komposisi Nutrien Bungkil Kelapa.
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
88,1%
Abu
8,16%
Protein Kasar (PK)
46,9%
Lemak Kasar (LK)
2,66%
Serat Kasar (SK)
5,9%
BetaN
36,4%
TDN
83,2%
Kalsium  (Ca)
0,38%
Pospor (P)
0,72%

b)    
Description: Ampas Tahu

Ampas Tahu
Ampas tahu merupakan limbah dari proses pembuatan tahu. Secara fisik bentuknya agak padat, berwarna putih, diperoleh ketika bubur kedelai diperas kemudian di saring. Bobot ampas tahu rata-rata 1,12 kali bobot kedelai kering, sedangkan volumenya 1,5 sampai 2 kali volume kedelai kering (Shurtleff dan Aoyogi, 1979). Berdasarkan angka tersebut maka dari 1kg kacang kedelai yang dijadikan tahu akan dihasilkan 1,2 kg ampas tahu. Ampas tahu mengandung protein cukup tinggi yaitu sekitar 30%. Namun ampas tahu mengandung air yang sangat tinggi sehingga mudah sekali rusak atau membusuk. Oleh karena itu penyimpanan ampas tahun harus dilakukan dengan baik. Ampas tahu memiliki palatabilitas yang tinggi sehingga tidak ada kendala dalam pemberiannya, Namun yang perlu diperhatikan adalah harga ampas tahu yang relatif mahal jika dihitung berdasarkan kandungan bahan kering. Ampas tahu memiliki palatabilitas yang tinggi sehingga tidak ada kendala dalam pemberiannya, Namun yang perlu diperhatikan adalah harga ampas tahu yang relatif mahal jika dihitung berdasarkan kandungan bahan kering

Komposisi Nutrien Ampas Tahu.
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
14,6%
Abu
5,1%
Protein Kasar (PK)
30,3%
Lemak Kasar (LK)
9,9%
Serat Kasar (SK)
22,2%
BetaN
32,5%
TDN
77,9%
Kalsium  (Ca)
0,88%
Pospor (P)
0,14%

c)     
Description: Bungkil Kelapa

Bungkil Kelapa (Coconut Meal)
Bungkil Kelapa adalah pakan sumber protein yang berasal dari pengolahan kopra menjadi minyak kelapa. Bungkil kelapa mengandung protein yang cukup baik serta memiliki palatabilitas yang baik. Kandungan protein bungkil kelapa berkisar antara 20-22%. Bungkil kelapa sangat cocok sebagai pakan sapi perah dan dapat digunakan sampai 30% dalam ran. Penggunaan bungkil kelapa sangat tergantung pada kualitasnya. Bungkil kelapa mudah sekali tengik, sehingga jika sudah terjadi oksidai akan menyembakan terjadi penurunan kualitas nutrien. Dengan demikian tempat penyimpanan bungkil kelapa harus terjaga baik serta masa penyimpanan yang tidak terlalu lama.



Komposisi Nutrien Bungkil Kelapa
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
88,6%
Abu
8,24%
Protein Kasar (PK)
21,3%
Lemak Kasar (LK)
10,9%
Serat Kasar (SK)
14,2%
BetaN
45,4%
TDN
78,7%
Kalsium  (Ca)
0,16%
Pospor (P)
0,62%

d)    
Description: http://dairyfeed.ipb.ac.id/img/feeds/2f353c6c97f193397deeb460d7ff7816.jpg

Bungkil Kacang tanah (Groundnut Meal)

Bungkil kacang tanah adalah merupakan limbah dari pengolahan minyak kacang tanah. Bungkil kacang tanah disukai ternak dan merupakan supplemen protein tumbuhan yang berkualitas baik. Tapi bungkil ini mempunyai anti nutrisi yang dapat mengakibatkan kelenjar thyroid membesar dan juga mempunyai sifat pencahar, tapi pengaruhnya lebih rendah dibandingkan dengan kacang tanah. Secara kualitatif kualitas kacang tanah dapat diuji dengan menggunakan bulk density ataupun uji apung. Bulk density bungkil kacang tanah adalah 465,6 gram selain itu uji organoleptik sepertui tekstur, rasa, warna dan bau dapat dipakai untuk mengetahui kualitas bungkil kacang tanah yang baik. Bungkil merupakan bahan pakan sumber protein. Oleh karena itu, penggunaan bungkil sebagai bahan pakan dilakukan dalam jumlah besar. 
Kandungan Nutrien Bungkil Kacang Tanah
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
90,2%
Abu
6,33%
Protein Kasar (PK)
45,1%
Lemak Kasar (LK)
10,7%
Serat Kasar (SK)
8,95%
BetaN
28,9%
TDN
80,9%
Kalsium  (Ca)
0,52%
Pospor (P)
0,58%

e)     
Description: http://dairyfeed.ipb.ac.id/img/feeds/371fc1f8bcdbfa0b84b4df24f2e0c9a7.jpg

Ampas Kecap (kecap Waste)

Ampas kecap merupakan limbah padat hasil penyaringan dan pengepresan dari proses pembuatan kecap. Ampas kecap mempunyai kandungan nutrien yang baik terutama kandungan protein yang mencapai 20–27% (Sukarini, 2003), diduga dapat digunakan sebagai campuran bahan pakan itik. Widayati dan Widalestari (1996) melaporkan bahwa ampas kecap mengandung protein 24,90%, kalsium 0,39%, dan fosfor 0,33%.Setiana (1999) melaporkan bahwa penggunaan ampas kecap pada tingkat 5–10% dalam pakan meningkatkan bobot badan, berat karkas dan lemak abdominal, namun tidak berpengaruh terhadap kadar lemak daging ayam broiler.



Kandugan Nutrien Ampas Kecap
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
26,6%
Abu
14,2%
Protein Kasar (PK)
23,5%
Lemak Kasar (LK)
24,2%
Serat Kasar (SK)
16%
BetaN
22,1%
TDN
87,2%
Kalsium  (Ca)
0,88%
Pospor (P)
0,14%

3.      Sumber Mineral
a)     
Description: Ketahui 5 Jenis Garam dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Garam (Salt)

Garam atau dalam rumus kimia NaCl adalah bahan sumber mineral makro Natrium (Na) dan Clor (Cl). Selain sebagai sumber Na dan Cl, garam juga merupakan bahan pakan yang digunakan untuk meningkatkan palatabilitas ransum. Penggunaan garam biasanya dicampur dalam konsentrat atau diberikan dalam bentuk garam jilat. Pemberian garam dapat dilakukan sebanyak 0.25 - 0.5% dalam ransum konsentrat. Sebaiknya pemberian garam dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan, karena akan menyebabkan konsumsi air minum yang meningkat. Mineral tersebut tidak disimpan dalam tubuh karena sebagian besarnya terdapat dalam cairan tubuh dan jaringan lunak. Mineral seperti garam tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh ternak, akan tetapi di dapat dari luar. Fungsi mineral sendiri bagi ternak adalah untuk membantu pembentukan vitamin dalam tubuh ternak. Mineral juga berfungsi membantu pembentukan enzim dalam tubuh ternak. Seperti halnya vitamin, enzim pun membutuhkan mineral untuk bisa terbentuk. Selain sebagai salah satu sumber mineral, garam juga dimanfaatkan untuk memberikan rasa pada pakan ternak, sama seperti pada makanan manusia sebagai penguat rasa makanan. Dalam formulasi pakan unggas biasanya dilakukan penambahan garam sebanyak 0,1 sd 0,4 %. garam yang umum digunakan dalam bahan baku unggas adalah garam yang berbentuk serbuk dengan kandungan yodium 30 sd 100 ppm.
Komposisi Nutrien Garam
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
99,6%
Abu
0%
Protein Kasar (PK)
0%
Lemak Kasar (LK)
0%
Serat Kasar (SK)
0%
BetaN
0%
TDN
0%
Kalsium  (Ca)
0%
Pospor (P)
0%

b)     Kapur (Limestone)


Kapur atau dengan rumus kimianya CaCO3 adalah bahan utama mineral sebagai sumber mineral makro kalsium (Ca). Kapur berasal dari hasil penambangan gunung kapur. Ketersediaan kalsium dalam kapur tergantung dari tingkat kemurnian kapur dan kelarutannya. Penggunaan kapur dalam ransum berkisar antara 0.5 - 2%. Kapur umumnya diberikan dalam campuran konsentrat atau dicampur dengan bahan lainnya.
Komposisi Nutrien Kapur.
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
99%
Abu
0%
Protein Kasar (PK)
0%
Lemak Kasar (LK)
0%
Serat Kasar (SK)
0%
BetaN
0%
TDN
0%
Kalsium  (Ca)
38%
Pospor (P)
0%

c)     
Description: http://dairyfeed.ipb.ac.id/img/feeds/53e297a722eea99891a0c9509b72aa30.jpg

CaCO3 (Calcium Carbonate)

Kalsium Karbonat atau CaCO3 adalah sumber mineral kalsium (Ca) yang memiliki tingkat kemurnian yang lebih baik dibandingkan dengan kapur. CaCO3 umumnya terbuat dari kapur yang telah dimurnikan, sehingga ketersediaan kalsiumnya lebih tinggi dibandingkan kapur atau sumber mineral lainnya seperti tepung kerang, tepung tulang dan sejenisnya. 
Komposisi Nutrien CaCO3 (Calcium Carbonate)
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
99%
Abu
0%
Protein Kasar (PK)
0%
Lemak Kasar (LK)
0%
Serat Kasar (SK)
0%
BetaN
0%
TDN
0%
Kalsium  (Ca)
40%
Pospor (P)
0%

d)    
Description: http://dairyfeed.ipb.ac.id/img/feeds/bced364151343ebfc2987dacb59a3670.jpg

MCP (Monocalcium Phospat)

MCP (Monocalcium Phospat) merupakan bahan mineral sumber kalsium (Ca) dan posfor (P). Kandungan kalsium mencapai 16% sedangkan posfor 12%. Penggunaan MCP sangat tergantung pada kemurniaan dan harga. MCP merupakan salah satu bahan pakan sumber mineral Ca dan P yang diproses seperti DCP namun kandungan mineral P-nya lebih tinggi dibanding DCP. MCP dan DCP mempunyai penampilan fisik yang hampir serupa sehingga cukup sulit untuk dibedakan.
Komposisi Nutrien MCP (Monocalcium Phospat)
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
93,5%
Abu
0%
Protein Kasar (PK)
0%
Lemak Kasar (LK)
0%
Serat Kasar (SK)
0%
BetaN
0%
TDN
0%
Kalsium  (Ca)
16%
Pospor (P)
12%

e)     
Description: DCP

DCP (Dicalsium Posphat)

DCP (Dicalsium Posphat) dalah mineral sumber kalsium (Ca) dan Posfor (P). Kandungan kalsium sekitar 23% dan posfor sekitar 17%. Penggunaan DCP tergantung pada tingkat kemurniaan dan harganya. DCP merupakan suplemen yang banyak dimanfaatkan sebagai sumber mineral P untuk pakan ayam petelur. Umumnya DCP ini berbentuk serbuk atau granula berwarna putih, hingga putih keabuan dan tidak memiliki bau yang spesifik. DCP sebenarnya bisa dibuat dari batuan mineral (batuan fosfat) alami yang diperoleh melalui proses pemanasan terlebih dahulu untuk menghilangkan zat beracun di dalamnya. Namun saat ini, batuan fosfat alami cukup sulit didapatkan, sehingga mulai banyak yang memproduksi DCP dari berbagai kombinasi reaksi kimia. DCP merupakan bahan yang telah dimurnikan sehingga penyerapan Ca dan P-nya mudah dan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan sumber mineral yang lain.
Komposisi Nutrien DCP (Dicalsium Posphat)
Analisa Kimia
Komposisi %
Bahan Kering (BK)
93,5%
Abu
0%
Protein Kasar (PK)
0%
Lemak Kasar (LK)
0%
Serat Kasar (SK)
0%
BetaN
0%
TDN
0%
Kalsium  (Ca)
0%
Pospor (P)
22,72%

4.      Sumber Vitamin
Description: 5 Khasiat Minyak Ikan Kod yang Sudah Terbukti Secara Ilmiah

Hampir semu bahan pakan mengandung vitamin, hanya saja kadarnya yang sangat berbeda-beda. Pada umumnya vitamin yang jumlahnya terbatas didalam bahan pakan alamiah adalah vitamin A,D,E, B2, asam pantotenat, niasin, kholin, dan vitamin B12 kesemu macam vitamin yang dibutuhkan ternak jumlahnya tergantung pada masing-masing spesies dan jenis ternak tersebut.
a)      Vitamin larut dalam lemak
Karoten (Provitamin A) banyak terdapat pada tanaman yang berwarna hujau dan kuning. Pada umumnya semkin tua warna hijaunya akan semakin tinggi kandunggan karotennya, sedangkan vitamin A sendiri tidak terdapat di dalam tanaman tetapi dalam hasil ternak yaaitu: hati dan minyak ikan.

b)     Vitamin D
Vitamin D banyak terdapat pada pakan hijauan segar (forase) yang telah dikeringkan (hei) minyak ikan dan preparat vitamin D3 dalam kulit dengan jalan penyinaran sinar UV, maka tidak semua pakan ternak komersial diberikan tambahan vitamin D. khusus vitamin D2 mempunyai potensitas yang rendah bila digunakan untuk unggas, lain halnya dengan vitamin D3 yang mempunyai potensitas yang lebih tinggi yaitu tak kurang dari 30x nya vitamin D2. Oleh karena itu bagi unggaas sebagai supplement vitamin D selalau digunakan Vitamin D3.
c)      Vitamin E
vitamin E banyak terdapat pada lembaga atau minyak lembaga tanaman. Sebagai bahan komersial vitamin E adlah banyak minyak lembga tanaman dan hasil sintetik.
d)     Vitamin K
Vitamin K banyak terdapat pada berbagai bagian tanaman hijau. Sejumlah senyawa mempunyi aktivitas seperti vitamin K dan digunakan sebagai standar normal adalah yang disebut manadion.
e)      Vitamin Larut Air.
Hasil dari hewan dan ikan, hijaua pakan, ragi, hasil fermentasi, hasil samping susu, bungkil dan biji-bijian merupakan sumber vitamin larut air yan baik.
5.     
Description: Feed Additive pada Ternak | KAMI SUKA MAU TAU

Aditif Pakan

Bahan pakan aditif adalah bahan yang ditambahkan kedalam ransum dengan jumlah sedikit dengan tujuan tertentu. Adapun hubungan antara bahan pakan dengan bahan aditif ini adalah bahwasanya bahan aditif digunakan untuk meningkatkan kualitas produk. bahan aditif diberikan atau ditambahkan ke dalam pakan dalam jumlah sedikit, bahan aditif ini diperlukan agar produksi pakan optimal. Bahan pakan kelas ini berfungsi antara lain untuk memicu pertumbuhan, memicu produksi, memberi warna, memberi bau ataupun sebagai bahan pengisi.  Fungsi dari aditif pakan yaitu; 1) Strukturnya menyerupai pusat aktif enzim, dengan efek enzim yang mengandung tembaga, maka membersihkan radikal bebas, mencegah dari lemak over-oksidasi, meningkatkan kemampuan hewan anti stres dan kekebalan.2) Dibutuhkan efek antibiotik dan anti-jamur dalam pakan dan saluran usus binatang.Contohnya antibiotika, obat-obatan, hormon, pengharum dan zat pewarna. acam ragam pakan aditif antara lain aditif pada bahan pakan (contohnya agensia antioksidan, agensia cita rasa), aditif untuk manipulasi pencernaan dan absorpsi nutrient (contohnya buffer, enzim), aditif untuk kesehatan ternak (contohnya obat cacing), aditif untuk meningkatkan kualitas produk (contohnya agensi pewarna, agensi antiradical)

SUMBER
Kamal.M. 1998. Bahan Pakan Dan Ransum Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.